Posted by : Informasi dan teknologi Selasa, 18 November 2014



Subneting
Optimalisasi dalam Jaringan Lokal
TKJ
  subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.








Mengurangi kepadatan lalulintas data: sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat
lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host.
Meningkatkan unjuk kerja jaringan: semakin banyak jumlah host, akan semakin kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri.
Penyederhanaan dalam pengelola: Jaringan yang jauh, banyaknya jumlah komputer yang
harus di hubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri ketimbang
harus dijadikan satu jaringan besar.
            Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan?
            Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
           Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.
  Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
       Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
    Terus apa itu SUBNET MASK?
            Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya.
            Jl Gatot Subroto tanpa gang yang ditampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). 
Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting.
            Perhitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.
            Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
            Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
            Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24,
            apa ini artinya?
            Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0.
            Lho kok bisa seperti itu?
            Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1.
            Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
           
            Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
            Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
  Penghitungan: semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
SUBNETTING IP KELAS B
Berikutnya kita akan mencoba melakuan subnetting pada IP kelas B.Pertama ,subnet mask yang bisa digunakan  untuk subnetting kelas b adalah seperti dibawah.Sengaja saya pisahkan menjadi 2,blok kiri dan kanan arena masing masing bereda tenik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya.CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting KELAS C,hanya blok subnetnya ita ;angsung massukan ke oktet ke tiga bukan seperti CLASS C yang dmainkan di oktet ke empat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet ke empat,tapi setelah selesai oktet ke tga berjalan maju (coeunter) dari 0,1,2,3,dst.
Dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk CLASS B.Kita mulai dari menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24.Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas b,dengan subnet mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000(255.255.192.0).
Perhitungan:
1.      Jumlah subnet=2x,dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet terakhir.Jadi jumlah subnet adalah 22=4 subnett
2.     Jumlah host per subnet =2y-2 ,dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya angka 0 pada 2 oktet .Jadi jumlah host per subnet adalah 214=2=16.382 host
3.     Blok subnet = 256-192 =64.Subnet berikutnya adalah 64+64 =128,dan 128+64=192 jadi subnet lengkapnya 0,64,128,192
4.     Alamat host yang valid
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16.255.255

Berikutnya kita ciba satu lagi untuk kelas b khususnya  untuk ang mengggunakan subnet mesk CIDR /25 sampai /30.contoh network address 172.16.0.0/25
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas b,dengan subnet mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000(255.255.255.128).
Perhitungan:
1.      Jumlah subnet=2x,dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet terakhir.Jadi jumlah subnet adalah 29=512 subnett
2.     Jumlah host per subnet =2y-2 ,dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya angka 0 pada 2 oktet .Jadi jumlah host per subnet adalah 217=2=126 host
3.     Blok subnet = 256-128 =128.Subnet jadi subnet lengkapnya 0,128,
4.     Alamat host yang valid
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255

SUBNETING KELAS A
Konsepnya semua hamper sama saja. Perbedaannya adalah oktet yang mana kita main kan blok subnet. Jika kelas C di ktet ke 4, kelas B di oktet 3 dan 4, kalau kelas A di kte 2,3 dan 4. Subnetmask yang bisa digunakan untuk subnetting klas A adalah smua subnet mask dari CIDR/8 sampai /30.
Contoh :analisa : 10.0.0.0/16
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
Penghitungan :
1.      Jumlah subnet = 28=256
2.     Jumlah host persubnet= 216-2= 65534
3.     Blok subnet= 256-255=1
4.     Alamat host dan broadcash yang valid
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host
Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host
Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
broadcash
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SEPUTAR TEKNOLOGI DAN INFORMASI - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -